Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Karanganyar akan mengajukan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk merevitalisasi total Pasar Jongke. Perencanaan revitalisasi sudah sampai pada tahap penyusunan detail enginering design (DED). Karena keterbatasan lahan, pasar yang saat ini ditempati lebih dari 900 pedagang itu akan dibuat dua lantai.
Kepala Disperindagkop dan UMKM Karanganyar, Sundoro, menjelaskan rencana revitalisasi sudah lama. Hal ini karena kondisi pasar yang dinilai sudah tidak sesuai dengan laju perkembangan lingkungan sekitar pasar. “Kalau idealnya itu sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Kalau perkembangan lingkungan sekitar lamban, maka revitalisasi itu bisa lama. Tapi di sekitar Pasar Jongke termasuk cepat dan ini sudah waktunya untuk direvitalisasi,” paparnya, Sabtu (15/9).
Untuk anggarannya, Sundoro mengaku angka Rp 15 Miliar yang diajukan pada APBD 2013 itu dinilai layak untuk membangun pasar yang sudah lebih dari 10 tahun terakhir belum pernah direvitalisasi. “Nanti kami mengajukannya sebesar Rp 15 miliar, tetapi berapa yang disetujui kami belum tahu,” tandasnya.
Saat ini Disperindagkop sudah melakukan penjaringan kepada para pedagang yang bakal menempati pasar. Sementara untuk DED sudah diselesaikan sejak beberapa waktu lalu. Hanya saja, Sundoro belum berani melangkah untuk menyosialisasikan revitalisasi ini kepada para pedagang. Alasannya, hal ini baru rencana, sehingga dikhawatirkan justru akan membuat resah para pedagang.
Sementara, karena keterbatasan lahan yang tersedia, rencananya pasar yang bersebelahan dengan Terminal Jongke ini akan dibangun dua lantai. Disinggung mengenai dampaknya yang bisa membuat kondisi pasar sepi, Sundoro mengaku sudah memperhitungkannya. “Lha mau bagaimana lagi, karena memang lahannya tidak ada. Kalau ada (lahan) yang kami buat satu lantai,” tutur Sundoro.