Instruksi Bupati Karanganyar Nomor 180/3 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Download versi lengkap
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR- Pengumpulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karanganyar tahun 2020 terkumpul sebesar 1,2 miliar rupiah. Hasil bulan dana tersebut mencapai 94 persen dari target […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Pelaksanaan Apel Besar Kecamatan Karanganyar yang diikuti oleh perwakilan PNS dan Non PNS baik yang ada di Kecamatan Karanganyar maupun Kelurahan se Kecamatan […]
Baca SelengkapnyaSensus Penduduk Kabupaten Karanganyar Berdasarkan data diketahui jumlah penduduk Kabupaten Karanganyar berjumlah 931.963 Jiwa. Dengan Sex Ratio 99,4, angka tersebut bermakna bahwa di setiap 100 […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Gerakan melawan covid 19 terus digelorakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Buktinya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono di vaksin covid 19 pertama kali di Puskesmas Karanganyar, […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diparpanjang hingga tanggal 8 Februari mendatang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab Karanganyar) bakal menyesuaikan perpanjangan tersebut. Namun demikian, Pemkab memberikan […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – DPRD Kabupaten Karanganyar memasuki usia 70 pada tanggal 24 Januari 2021 ini. peringatan itu digelar secara sederhana dan virtual dengan menggelar sidang […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Kepergian tokoh masyarakat Karanganyar, Gunawan Wirosaroyo membuat publik Intanpari merasa kehilangan. Bupati Karanganyar, Juliyatmono menilai Gunawan Wirosaroyo adalah tokoh masyarakat yang penuh dengan […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Sukoyo, 45 salah satu korban Gempa Bumi di Mamuju, Sulawesi Barat mengaku masih trauma. Oleh sebab itu, bapak dua anak ini pulang ke […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Sebanyak 23 korban Gempa Mamuju, Sulawesi Barat asal Karanganyar diterima Pemkab di rumah dinas Bupati, Jumat (22/01). Mereka warga Kecamatan Jumantono dan Jatipuro […]
Baca SelengkapnyaCandi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Sampai saat ini, komplek candi masih digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan juga sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/ Kejawen. Ketika ditemukan keadaan candi ini merupakan rereuntuhan batu pada empat belas dataran bertingkat, memanjang dari barat (paling rendah) ke timur.
Di museum ini kita dapat melihat dan mempelajari jejak kehidupan manusia purba dari struktur dan lapisan tanah yang telah ada berjuta-juta tahun silam. Di sini, kita dapat memperoleh informasi lengkap tentang kehidupan manusia purba di pulau Jawa yang dapat menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti antropologi, arkeologi, geologi, paleoantropologi, dan lain sebagainya.
Teras atau undak pada candi ini diawali dengan bangunan gapura yang bemama Paduraksa. Gapura ini mirip dengan pylon, sejenis gapura masuk ke Piramida di Mesir. Ambang pintu gapura ini berhias kala berjanggut panjang, sebuah relief yang tidak ditemui di candi-candi Hindu. Pada sisi kanan dan kin gapura terpampang relief yang menggambarkan seorang yang tengah berlari dengan menggigit ekor ular naga yang sedang melingkar.
Edupark merupakan wahana tempat pembelajaram atau pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Adapun bentuk dan jenis wahana pendidikan terdiri dari dua jenis alat angkut yaitu 1 ( satu ) unit pesawat terbang Jumbo jet dimodifikasi dengan nama Lawu Air Karanganyar dengan kapasitas penumpang lebih dari 100 (seratus ) Orang dan 1 (satu) Unit Helikopter dengan kapasitas penumpang 6 Orang.