Bupati Karanganyar Juliyatmono memberikan sambutan KARANGANYAR-Rapat Koordinasi persiapan pelaksanaan TMMD Sengkuyung I TA 2021 yang dihadiri Bupati Karanganyar Juliyatmono berlangsung di Ruang Podang I Kantor […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Drs Juliyatmono MM, Dandim 0727 Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo, Sekda Drs Sutarno M.Si mengikuti pegajian isra Miroj Nabi Muhammad […]
Baca SelengkapnyaDownload versi lengkapnya disini
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR- Menteri Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI meminta para pendidik agar memberi bimbingan bagi peserta didik per individu. Pendidik juga harus mampu melatih siswa […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Menanam mudah, namun merawat yang sulit. Demikian diungkapkan Camat Ngargoyoso, Dwi Cahyono saat mewakili Bupati Karanganyar dalam acara tanam pohon di area […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR– Dewan pendidikan Karanganyar diminta meningkatkan peran dalam membentuk generasi edukatif dan berlandaskan pondasi agama.Sehingga nantinya terbentuk generasi berkualitas secara mental dan spritual. Rabu (17/2). […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR-Bupati Karanganyar Juliyatmono membuka langsung kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama Ombudsman […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Bupati Karanganyar H. Juliyatmono didampingi Sekda Karanganyar Sutarno, M.Si dan beberapa Kepala OPD hadiri peringatan Napak tilas 266 tahun situs perjanjian Gianti […]
Baca SelengkapnyaKARANGANYAR – Bupati Karanganyar, Juliyatmono bersama Polres dan Kodim 0727 mengikuti rapat persiapan vaksin 19 massal di Jawa Tengah bersama Gubernur Jawa Tengah melalui […]
Baca SelengkapnyaCandi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Sampai saat ini, komplek candi masih digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan juga sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/ Kejawen. Ketika ditemukan keadaan candi ini merupakan rereuntuhan batu pada empat belas dataran bertingkat, memanjang dari barat (paling rendah) ke timur.
Di museum ini kita dapat melihat dan mempelajari jejak kehidupan manusia purba dari struktur dan lapisan tanah yang telah ada berjuta-juta tahun silam. Di sini, kita dapat memperoleh informasi lengkap tentang kehidupan manusia purba di pulau Jawa yang dapat menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti antropologi, arkeologi, geologi, paleoantropologi, dan lain sebagainya.
Teras atau undak pada candi ini diawali dengan bangunan gapura yang bemama Paduraksa. Gapura ini mirip dengan pylon, sejenis gapura masuk ke Piramida di Mesir. Ambang pintu gapura ini berhias kala berjanggut panjang, sebuah relief yang tidak ditemui di candi-candi Hindu. Pada sisi kanan dan kin gapura terpampang relief yang menggambarkan seorang yang tengah berlari dengan menggigit ekor ular naga yang sedang melingkar.
Edupark merupakan wahana tempat pembelajaram atau pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Adapun bentuk dan jenis wahana pendidikan terdiri dari dua jenis alat angkut yaitu 1 ( satu ) unit pesawat terbang Jumbo jet dimodifikasi dengan nama Lawu Air Karanganyar dengan kapasitas penumpang lebih dari 100 (seratus ) Orang dan 1 (satu) Unit Helikopter dengan kapasitas penumpang 6 Orang.