PGRI Karanganyar Gelar Puncak HUT Ke-80 dan HGN 2025, Tekankan Penguatan Peran Guru sebagai Penopang Pendidikan Bangsa

KARANGANYAR — Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 diselenggarakan dengan khidmat di Gedung Pertemuan Graha PGRI Kabupaten Karanganyar, Pokoh Ngijo, Tasikmadu, Selasa (25/11). Kegiatan yang menjadi ajang silaturahmi keluarga pendidikan Karanganyar ini dihadiri ratusan guru dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga para pengawas dan kepala sekolah, dengan total peserta mencapai 350 orang.

Ketua PGRI Kabupaten Karanganyar, Sri Wiyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung rangkaian kegiatan peringatan HUT PGRI sejak awal November hingga puncak acara. Ia menyebut berbagai lomba telah sukses digelar di tingkat cabang, mulai dari bola voli, badminton, senam Anak Indonesia Sehat, hingga berbagai kompetisi lain yang melibatkan seluruh anggota PGRI di 17 kecamatan.

Sri Wiyanto juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Jateng Cabang Karanganyar yang menjadi mitra utama dalam penyelenggaraan HUT ke-80 PGRI dan HGN 2025. Dirinya berharap momentum tahunan ini menjadi penguat solidaritas serta penyemangat bagi seluruh tenaga pendidik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik bangsa.

“Kami memohon arahan dan pembinaan dari Bapak Bupati agar semangat teman-teman guru dalam menjalankan tupoksi sehari-hari terus berjalan sukses dan lancar. Intinya, kami ingin terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hijau dulu, solidaritas,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karanganyar yang hadir dalam puncak acara menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh anggota PGRI yang terus menjaga komitmen dalam mendidik generasi muda di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa usia PGRI yang telah mencapai delapan dekade merupakan bukti kuatnya peran organisasi guru dalam mengiringi perjalanan bangsa sejak masa kemerdekaan hingga kini.

“PGRI ini usianya sama dengan usia Indonesia merdeka. Artinya, PGRI selalu mengiringi perjuangan mengisi kemerdekaan hingga sekarang. Perannya sangat luar biasa, terutama dalam membentuk karakter, budaya, dan etika anak-anak kita,” tuturnya.

Bupati juga menyoroti tantangan pendidikan di era modern, terutama terkait melemahnya budaya gotong royong dan menurunnya penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajak seluruh guru untuk ikut membentengi peserta didik dari lunturnya nilai-nilai luhur tersebut.

“Saat ini anak-anak kita mulai tergerus budaya, termasuk soal etika dan bahasa Jawa. Tolong, lewat guru dan lewat PGRI, kita ajak anak-anak kembali mengenal dan menggunakan bahasa Jawa. Boso niku nek padu elek banget. Etika leluhur kita ini luar biasa dan harus diteruskan,” pesannya.

Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan selamat kepada seluruh guru di Kabupaten Karanganyar dan berharap momen HUT Ke-80 PGRI dan HGN 2025 menjadi energi baru bagi peningkatan kualitas pendidikan.

“Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI dan Selamat Hari Guru Nasional. Semoga ini menyemangati kita semuanya untuk mengantarkan anak-anak Karanganyar menjadi generasi hebat,” tutupnya.

Acara ditutup dengan penuh kehangatan dan semangat kebersamaan seluruh komponen pendidikan yang hadir, menegaskan bahwa PGRI tetap menjadi rumah besar bagi para pendidik dalam memperjuangkan mutu pendidikan bangsa.