Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Jatisawit

Jatiyoso – Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali mengukuhkan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) ke-45 di Balai Desa Jatisawit, Kecamatan Jatiyoso, Kamis (22/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar, Tri Waluyo, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembentukan DESTANA tahun 2025 merupakan bagian dari program kerja BPBD yang mendukung 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dari berbagai unsur lembaga desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), serta perwakilan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), PKK, Karang Taruna, kelompok disabilitas, hingga satuan pendidikan aman bencana yang ada di desa.

“Desa Jatisawit menjadi DESTANA ke-45 di Kabupaten Karanganyar dan akan diikuti Desa Ukirsawit sebagai desa ke-46. Pembentukan ini diharapkan dapat menciptakan dokumen rencana kontinjensi yang jelas, sehingga masyarakat sudah siap menghadapi bencana dengan peran dan tanggung jawab masing-masing,” jelas Tri Waluyo.

Selain pembentukan DESTANA, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan sosial kepada 14 kepala keluarga di wilayah Kecamatan Jatiyoso dan Kecamatan Jatipuro dengan total bantuan sebesar Rp71.100.000. Bantuan diberikan untuk rumah rusak ringan, sedang, hingga berat sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap korban bencana.

Tri Waluyo menambahkan, BPBD juga mengukuhkan relawan bernama “Wiji” sebagai bagian dari upaya memperkuat jaringan kesiapsiagaan bencana di tingkat desa. Sementara itu, program satuan pendidikan aman bencana telah terbentuk di 40 sekolah di Kabupaten Karanganyar, sebagai tindak lanjut dari pembentukan DESTANA.

Dalam arahannya, Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M. menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh relawan dan masyarakat yang aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana, terutama selama masa pandemi COVID-19.

“Saya sangat merasakan betapa besar peran relawan saat pandemi. Di Kabupaten lain mengalami kesulitan karena keterbatasan relawan, tapi di Karanganyar kami bersyukur relawan selalu hadir dan tanggap,” ujar Bupati.

Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat pembentukan DESTANA di setiap desa, sebagai panggilan hati untuk kemanusiaan dan kemasyarakatan. Ia menegaskan bahwa ketangguhan desa dalam menghadapi bencana sangat penting demi menjaga keselamatan dan kesejahteraan warga.

Selain itu, Bupati menyampaikan rencana pengembangan ekonomi desa melalui sistem pembayaran elektronik yang akan mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Hal ini diharapkan mampu memperkuat perekonomian masyarakat sekaligus mendukung program desa tangguh.

Kegiatan pembentukan DESTANA di Desa Jatisawit ini menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam mempercepat respon dan sinergi penanggulangan bencana serta meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih mandiri dan siap menghadapi risiko bencana di masa depan.