Makanan mengandung pewarna berbahaya jenis rhodamin-B dan formalin beredar luas di pasar-pasar tradisional di Karanganyar. Kenyataan tersebut terungkap setelah digelarnya inspeksi mendadak (Sidak) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Senin (6/8) lalu.
Sidak sendiri dilakukan di Pasar Karangpandan, Pasar Tegalgede, Pasar Jungke, dan Pasar Palur. Setelah diinventarisasi dan dilakukan penelitian, setidaknya ada 37 jenis makanan yang mengandung pewarna dan pengawet berbahaya tersebut.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Karanganyar, Fatkul Munir, menyatakan temuan tersebut banyak didapati pada makanan ringan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. “Kami menemukan pada makanan kecil berwarna seperti jenis telur gabus dan pacar China mengandung pewarna rhodamin-B,” ujarnya.
Selain itu temuan makanan mengandung boraks juga didapati di Pasar Karangpandan, yaitu mi basah warna kuning. Makanan berformalin juga ditemukan di pasar itu, yakni ikan asin.
Pihak Dinkes sendiri langsung mengambil tindakan dengan meminta lurah pasar untuk menegur para pedagang yang bersangkutan. “Pada umumnya para pedagang hanya menjual saja. Mereka tidak mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan yang mereka jual,” ungkap Munir.
Dikatakannya, makanan yang mengandung rhodamin-B dan formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal, saraf, dan kanker. Sedangkan untuk jangka pendek, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi menyebabkan pusing. “Sidak akan terus kita lakukan, karena bahan-bahan tersebut berbahaya,” katanya.