Kebun Benih Hortikultura didesa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Provinsi Jateng memperbanyak bibit tanaman papaya jenis California (Kalina), di lahan perkebunan seluas tiga hektare.
Hal itu dikarenakan banyaknya permintaan buah segar di Solo.
“Pasar buah papaya Kalina di Solo masih sangat besar, bahkan kami sering kali kewalahan memenuhi permintaan pasar. Di pasaran harga papaya ini dijual antara Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram,” Guna mememnuhi permintaan pasar pihaknya kemarin menanam lagi 700 benih usia 40 hari. Dengan demikian di kebunnya saat ini kira-kira terdapat 1.700 pohon papaya Kalina.
Dia menjelaskan pihaknya kini juga menjual benih berusia 30 sampai 40 hari dengan harga Rp2.000 per batang. Benih berusia 30 sampai 40 hari tersebut dinilai tepat untuk ditanam karena, jika terlalu tua akan berdampak pada kekuatan batang tanaman saat ditanam di tanah.
Dwi berharap delapan bulan mendatang tanaman papaya yang baru saja ditanam itu buahnya sudah bisa dipanen. Sehingga kemampuan memasok permintaan pasar menjadi bertambah banyak.
Dengan 1.000 pohon yang ada, pihaknya mampu mengumpulkan 1 kwintal sehari. Namun hasil tersebut dianggap masih jauh dari memadai, sebab saat ini berapa pun barang yang ada akan diterima pedagang di Pasar Gedhe.
“Kalau musim papaya, kami biasanya tiga hari sekali memanen papaya yang saat ini sedang digemari konsumen. Selain saya setor ke Pasar Gedhe saya juga sering mendasarkan buah ini di Manahan.”
Dia menjelaskan papaya jenis Kalina relatif lebih menarik dibanding papaya jenis Hawai yang juga sedang digemari warga. Tetapi bentuk papaya Kalina yang memanjang relatih lebih banyak digemari konsumen dibanding papaya Hawai yang berbentuk bulat.
Sementara itu salah seorang warga Kerten, Laweyan, Solo, Dian, 37, yang mengaku telah menanam papaya tersebut membenarkan, buah papaya Kalina saat ini sedang laku di pasaran. “Saya juga menanam papaya ini di luar kota, hasilnya lumayan bagus,” papar dia ketika berkunjung di Kebun Benih di Tohudan.