KARANGANYAR — Bupati Karanganyar Rober Christanto, S.E., M.M. menerima audiensi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, dalam rangka memperkuat relasi dan membuka ruang kolaborasi strategis antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Rabu (26/11) di Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

Pertemuan tersebut membahas berbagai program digitalisasi sistem pembayaran, percepatan penggunaan kanal QRIS, serta pengembangan kapasitas UMKM dan sektor pariwisata pada 2025–2026.
Dalam paparannya, Kepala BI Solo menyampaikan perkembangan implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) dan capaian QRIS di Kabupaten Karanganyar yang menunjukkan tren positif. Ia menjelaskan bahwa realisasi penggunaan Kartu Kredit Indonesia di Karanganyar telah mencapai Rp7,1 miliar, menjadikannya capaian tertinggi di wilayah Solo Raya. Sementara itu, transaksi QRIS di Karanganyar telah menyentuh nominal Rp813,9 miliar dengan lebih dari 105 ribu pedagang yang sudah memanfaatkan pembayaran digital tersebut. Capaian ini dinilai sebagai peluang besar untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital di daerah.
Ia menambahkan bahwa penggunaan QRIS di sektor pariwisata, terutama di destinasi seperti Candi Cetho, diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan layanan dan menarik minat wisatawan. Di sisi lain, Bank Indonesia juga menyoroti kendala pengembalian uang receh bagi pedagang tradisional yang belum menggunakan QRIS. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, BI mendorong perluasan literasi dan jaringan agar masyarakat bisa bertransaksi cukup dengan ponsel tanpa harus membawa dompet.
Selain itu, pada tahun 2025 terdapat sejumlah program penguatan UMKM di Karanganyar. Dwiyanto menyampaikan bahwa Desa Kemuning akan menjadi lokasi pelatihan digitalisasi UMKM mengingat peran strategis sektor pariwisata di wilayah tersebut. Di Girilayu, BI berencana mengikutsertakan pelaku UMKM dalam program pengembangan kapasitas seperti fashion life, penguatan produk makanan, dan diferensiasi usaha agar lebih kompetitif. BI juga tengah menyiapkan program pendampingan dan kegiatan sarasehan UMKM pada 2026 untuk membuka peluang pemasaran offline maupun online bagi pelaku usaha lokal.
Pada kesempatan tersebut, BI juga melaporkan kesiapan pelaksanaan program “Serambi Semarak Rupiah” menjelang Idulfitri dengan menyediakan mobil kas di beberapa titik wilayah Karanganyar untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru bagi ASN maupun masyarakat. Tidak hanya itu, edukasi mengenai ciri-ciri keaslian rupiah akan diberikan kepada pelajar sejak dini sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan.
Bupati Karanganyar Rober Christanto mengapresiasi berbagai program dan dukungan Bank Indonesia bagi masyarakat Karanganyar, khususnya UMKM. Ia menyampaikan bahwa dukungan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha, termasuk usaha kopi, roti, dan produk lokal lainnya. Bupati berharap kolaborasi antara Pemkab Karanganyar dan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong inovasi, memperluas penggunaan sistem pembayaran digital, dan memperkuat daya saing ekonomi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga menyampaikan komitmen untuk terus berkolaborasi dalam perluasan jaringan digital daerah, penguatan literasi pembayaran nontunai, dan mendukung program-program BI yang selaras dengan transformasi digital daerah.

