KARANGANYAR — Komitmen Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan kembali mendapat apresiasi.
Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M., meraih penghargaan Top Pembina Pendidikan Inklusif atas kepemimpinan dan dedikasinya dalam membina serta mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan mutu, pemerataan akses, dan penguatan sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Penganugerahan tersebut diselenggarakan di The Sunan Hotel Solo, Selasa (28/10), melalui kegiatan Anugerah Pendidikan 2025 yang digelar oleh Jawa Pos Radar Solo.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Jawa Pos Radar, Nur Wahid, kepada Plh. Bupati Karanganyar, H. Adhe Eliana, S.E., yang hadir mewakili Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M.
Dalam kesempatan tersebut, Plh. Bupati Karanganyar H. Adhe Eliana, S.E. menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas penghargaan yang diterima Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkomitmen memajukan dunia pendidikan di Karanganyar. Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan terus mendorong seluruh peserta didik dan tenaga pendidik agar bersama-sama berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjalankan kebijakan pendidikan yang inklusif, sejalan dengan program pemerintah pusat dalam mewujudkan sekolah rakyat yang terbuka bagi semua kalangan.
“Kami berupaya menghadirkan keadilan dalam setiap kebijakan pendidikan tanpa adanya diskriminasi. Pemerataan akses menjadi fokus utama agar seluruh masyarakat Karanganyar dapat menikmati layanan pendidikan yang layak dan bermutu,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jawa Pos Radar, Nur Wahid, menjelaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kepala daerah dan tokoh pendidikan yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan sektor pendidikan.

“Kami memberikan penghargaan kepada para pemimpin daerah yang konsisten menghadirkan kebijakan pro-pendidikan, khususnya dalam mewujudkan sistem pendidikan inklusif yang berpihak pada semua lapisan masyarakat,” terangnya.
Nur Wahid menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kepala daerah lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan kebijakan pendidikan yang adaptif dan berkeadilan di wilayah masing-masing.

