KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Satgas Percepatan dan Penanganan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengambil langkah cepat dan tegas dalam menanggapi kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di Kecamatan Tawangmangu.

Hingga hari ini, tercatat sebanyak 105 siswa dari 5 sekolah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Dari jumlah tersebut, 10 siswa masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kartini Karanganyar.
Wakil Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Satgas Percepatan dan Penanganan MBG, H. Adhe Eliana, S.E., menegaskan bahwa pihaknya telah memberlakukan penutupan sementara terhadap SPPG, sebagai penyedia menu MBG di wilayah tersebut, atas rekomendasi Badan Gizi Nasional (BGN). Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati saat menemui para pasien di RSUD Kartini Karanganyar pada Jumat (10/10/2025) yang kondisinya sudah semakin membaik dan sudah bisa pulang ke rumah masing-masing.

“Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan kehati-hatian. Kami pastikan seluruh SOP akan dipenuhi sebelum layanan dilanjutkan kembali,” ujar Adhe saat mengunjungi siswa yang dirawat di RSUD, didampingi Wakapolres Karanganyar Kompol Miftakhul Huda, Sekretaris Dinas Kesehatan drg. Dwi Rusharyati, M.H., dan Dirut RSUD dr. Arif Setyoko, M.M.

Wakil Bupati Adhe Eliana juga menyampaikan bahwa Program MBG yang sudah berjalan selama dua bulan ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan gizi siswa. Evaluasi akan dilakukan menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

“Program ini memiliki tujuan baik dan akan terus kami perbaiki jika ditemukan kekurangan. Yang paling penting, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung penuh oleh Pemkab Karanganyar,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Karanganyar, Dwi Rusharyati, menyampaikan bahwa saat ini sampel makanan tengah diperiksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala keracunan tersebut.
Pemkab Karanganyar terus berkomitmen memberikan layanan terbaik dan memastikan keamanan serta kualitas dalam pelaksanaan Program MBG ke depannya.

