Karanganyar — Upaya meningkatkan kualitas penyediaan makanan bergizi dan aman terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Salah satunya melalui kegiatan Pelatihan Sertifikasi Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) yang digelar di Aula Kelurahan Tegalgede, Minggu (5/10/2025). Kegiatan ini menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar sebagai narasumber pelatihan.

Pelatihan diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari enam dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Yayasan Bhakti Praja Jongke. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pengelola dan relawan dapur gizi terhadap standar higienitas, sanitasi, serta keamanan pangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karanganyar.
Sekretaris Yayasan Bhakti Praja Jongke, Joko Tri Hartono, dalam laporannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran Bupati Karanganyar H. Rober Christanto, S.E., M.M., Wakil Bupati H. Adhe Eliana, S.E., dan Wakapolres Karanganyar. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya mencetak tenaga penyaji makanan yang profesional dan berkompeten.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati, Ibu Wakil Bupati, dan Bapak Wakapolres. Dari Yayasan Bhakti Praja Jongke, pagi ini hadir kurang lebih 300 peserta dari enam dapur. Melalui pelatihan ini akan disampaikan materi dari Dinas Kesehatan tentang laik higienis dan sanitasi. Nantinya para peserta juga akan menerima sertifikat. SPPG ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan layanan gizi di Karanganyar,” ujarnya.
Dalam arahannya, Bupati Karanganyar H. Rober Christanto menekankan pentingnya tanggung jawab dan transparansi seluruh relawan serta pegawai SPPG dalam mengelola penyediaan makanan bergizi. Ia meminta agar seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian makanan, dilakukan secara higienis dan dapat dipantau publik.

“Saya tekankan kepada seluruh relawan SPPG untuk benar-benar bertanggung jawab. Setiap hari saya dan Wakil Bupati harus menerima laporan kegiatan, baik berupa dokumentasi maupun unggahan di media sosial. Laporkan setiap menu, proses pengolahan, dan penyajian agar masyarakat, khususnya para orang tua, yakin bahwa makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan benar-benar bersih, sehat, dan aman,” tegasnya.
Bupati juga mendorong agar para pengelola SPPG terbuka terhadap masukan dari masyarakat, baik terkait menu maupun cara penyajian makanan. Menurutnya, keterbukaan dan pengawasan publik menjadi kunci agar program MBG berjalan sesuai prosedur dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah lain.
Kegiatan pelatihan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Para peserta mengikuti sesi penyampaian materi dari Dinas Kesehatan dengan serius dan aktif berdiskusi. Di akhir kegiatan, peserta menerima sertifikat laik higienis dan sanitasi sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi dan komitmen dalam menyediakan makanan yang aman, sehat, dan bergizi bagi masyarakat Karanganyar.

