Bupati Tekankan Pengelolaan Sampah dari Hulu demi Wujudkan Karanganyar Bersih dan Sehat

KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., M.M., menjadi narasumber utama dalam kegiatan Pembinaan Bank Sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karanganyar di Pendopo RM Said Rumah Dinas Bupati, Selasa (2/12). Kegiatan ini diikuti oleh 30 pengelola bank sampah dengan masing-masing tiga perwakilan peserta. Dalam laporan kegiatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar, Sunarno, S.H., M.H., M.T., menyampaikan bahwa dari total 60 bank sampah yang ada, sebagian telah mandiri dan menunjukkan kemajuan, sementara lainnya sudah berjalan namun belum optimal sehingga memerlukan pendampingan berkelanjutan.

Melalui pembinaan ini, DLH menegaskan tujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, sekaligus mewujudkan sampah sebagai sumber ekonomi masyarakat. Upaya ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Bupati terkait pengelolaan sampah rumah tangga maupun nonrumah tangga agar dapat terkelola dari hulu hingga Tempat Pengolahan Sampah (TPS). Sunarno menambahkan bahwa penguatan kapasitas pengelola bank sampah menjadi langkah penting untuk memastikan masyarakat memahami proses memilah, mengelola, hingga memaksimalkan nilai guna sampah secara berkelanjutan.

Dalam arahannya, Bupati Karanganyar menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan sampah di Karanganyar. Ia mengungkapkan bahwa anggaran pengelolaan sampah di daerah cukup besar dan sepenuhnya diarahkan untuk memastikan penanganan sampah berjalan efektif. Setiap hari tidak kurang dari 150 ton sampah dikelola, dan angka tersebut masih dapat ditekan apabila masyarakat mampu mengolah sampah mulai dari hulu. Beberapa daerah seperti Tawangmangu, sejumlah pondok pesantren, dan pasar-pasar tradisional telah menunjukkan kemajuan dengan melakukan pengolahan sampah secara mandiri. “Jika upaya ini diperluas, kita bisa menekan jumlah sampah yang masuk ke TPA Sukosari hingga hanya sekitar 100 ton per hari,” ujar Bupati.

Bupati berharap pengelolaan sampah tidak hanya berfokus pada pengurangan volume, tetapi juga mampu memberikan nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Ia menegaskan bahwa upaya menuju Karanganyar bebas sampah atau zero waste hanya dapat tercapai apabila pengelolaan sampah dilakukan sejak dari rumah tangga. “Kita ingin mewujudkan Karanganyar yang baru, bersih, sehat, dan nyaman. Sesarengan mbangun Karanganyar harus diwujudkan dalam pengelolaan sampah,” ungkapnya. Bupati kemudian menyampaikan slogan ajakan kepada masyarakat: “Sampahku tanggung jawabku, sampahmu tanggung jawabmu, dan sampah kita adalah tanggung jawab kita bersama.”

Bupati juga menyoroti kondisi TPA Sukosari yang sebelumnya sempat mendapatkan sanksi, namun kini menunjukkan perkembangan positif berkat kerja keras DLH. Ia menyampaikan apresiasinya atas berbagai progres yang telah dicapai, termasuk perbaikan akses jalan menuju TPA yang kini sudah kembali dapat digunakan. Menjelang akhir tahun, sejumlah peralatan pengelolaan sampah ditargetkan selesai dipasang untuk memperkuat sistem pengolahan di tingkat daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Karanganyar juga menyerahkan bantuan alat pengelolaan sampah kepada sejumlah bank sampah untuk mendukung operasional mereka. Bupati menyampaikan penghargaan kepada para penggiat bank sampah yang telah menjadi pionir dalam menggerakkan masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dari hulu ke hilir. Ia meyakini bahwa gerakan ini akan menghasilkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, terutama di kawasan-kawasan kuliner dan pusat kegiatan masyarakat. Selain itu, potensi ekonomi dari pengelolaan sampah diharapkan dapat berkembang dan mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas.

Pemerintah Kabupaten Karanganyar menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat edukasi, pendampingan, dan penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah. Seluruh upaya ini menjadi bagian dari visi bersama untuk menjadikan Karanganyar sebagai daerah yang maju, bersih, sehat, dan berkelanjutan.