Filosofi Logo
Burung Derkuku
Siluet burung derkuku yang terbang kearah depan didalam angka 100 menggambarkan semangat perjuangan Raden Mas Sa’id untuk “ keMAJUan “ Kota Karanganyar.
Monumen Tri Dharma
Monumen Tri Dharma merupakan monumen perjuangan Raden Mas Said yang mengandung arti :
Bagian kaki berbentuk jenjang (trap) bersusun sembilan yang diapit oleh tiga gelung sebagai perlambang hukum abadi umat manusia yaitu : lahir – berkarya – mati sebelum hidup kekal dialam baka Lukisan tangan-tangan yang bergetar menggambarkan dukungan rakyat terhadap RM Said. Tugu bersegi delapan dengan pahatan yang melukiskan kobaran api perjuangan yang tampak terputus-putus diartikan belum menyatunya tekad karena masih disertai watak duniawi sebagai pembawaa usia muda.
Siluet Hasil Bumi
Burung derkuku yang membawa hasil bumi ( yang
membentuk huruf “th” ) memiliki arti pertanian dan perkebunan yang melimpah dikota ini. Kota yang terletak dilereng gunung Lawu ini memiliki tanah yang subur sehingga hasil pertanian dan perkebunan dikabupaten Karanganyar sangat melimpah. Dengan demikian kabupaten karanganyar dapat memasok hasil pertanian dan perkebunan keberbagai daerah diIndonesia. sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang “ SEJAHTERA “ .
Siluet Gunung Lawu dan Candi
selain sebagai simbol keanekaragaman budaya Karanganyar, di Kabupaten Karanganyar ini juga mempunyai banyak pesona wisata yang sangat elok dan menawan yang mampu menarik minat para wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga dapat menambah pendapatan daerah dikota ini.
Angka 100
Menunjukkan HUT ke-100 Kab. Karanganyar.
Teks Karangnyar Maju dan Sejahtera
Tulisan “Karanganyar Maju dan Sejahtera” melambangkan perwujudan salah satu visi misi Pemerintah Kabupaten Karanganyar periode kepemimpinan 2013 -2018.
Warna Hitam
Elegan, misterius, namun Atraktif.
Warna Hijau
Tumbuh, berkembang, dan subur.
Warna Kuning
Kemakmuran, kejayaan dan semangat.